Hai Midnight Holic, Apa kabar nih... Pasti baikkan, Nah ini satu lagi karya puisi dari saya. Cek yu.... :)
Surat Untuk Cinta
Malam itu langit semakin gelap ditutupi awan hitam, irama rintik hujan membuat suasana malam semakin romantis.
Di pojok gedung A, dekat rumpun bambu,tepat di anak tangga ke tiga
Aku dan si peniup suling itu duduk,berkisah tentang fajar,terik,dan senja.
Senyum bahagia tergambar di raut wajahnya, dia begitu membara bercerita tentang wanitanya.
Cahaya lampu dan serangga kecil menjadi pendengar setia kisah kami.
Sama halnya dengan diriku.
Tak lupa aku sisipkan namamu di sela pembicaraanku.
Aku teringat beberapa tahun lalu, di lokasi yang sama, tepat dimalam 31 bulan kelima di tahun 2008.
Kita duduk bersama, berikrar akan masa depan.
Suasana ini menarikku kembali.
Untuk membuka lembaran lama,yang hampir habis dimakan waktu.
Wajahmu sangat jelas terlihat.
Tentang tiga impian besar yang pernah kau ceritakan.
Tentang rasa rindumu kepada pria tua itu.
Pria yang membuatku bertekuk,dan menjatuhkan tetes air,di pipi kananku.
Dihadapan jasadnya pernah aku berkata.
Aku ingin seperti dia.
Yang setia Menjagamu, Menyayangimu, Melindungimu seperti yang sering kau kisahkan.
Menyesal tak mengenal Beliau.
Saat ini aku tak tau kau berada dimana.
Burung merpati yang aku tugaskan tak pernah kembali membawa berita tentangmu.
Jarak pelaku utama dalam skenario ini, Dia merebut segalanya.
Sejak siang itu, hingga malam ini.
Kisahmu tak pernah lagi terdengar ditelingaku.
Malam ini aku belajar untuk menulis tentang dirimu.
Berharap suatu saat kau akan membacanya.
Suatu kebahagiaan kau pernah hadir mewarnai lembaran hari-hariku.
Membuatku paham tentang kehidupan.
Benar kata mereka sesuatu yang berawal pasti akan berakhir.
Waktu mengantarku kepada keiklasan.
Disana, mungkin kau sedang berusaha menciptakan cerita untuk kisahmu.
Aku tak ingin menjadi pengganggu dalam ceritamu.
Tulislah cerita itu.
Kelak jika anak-anakkmu telah tumbuh dewasa.
Tolong ceritakan, bahwa namaku pernah ada di sudut hatimu.
Dan Malam pernah menjadi saksi ikrar kisah kita.
16 Januari 2013 @ Ruang Kerjaku
Ashar Abuchair
0 komentar:
Posting Komentar