Kau memang pandai merangkai kata menjadi kalimat yang nampak eksotis
Kau seperti Suharto berpidato di atas mimbar dengan simbol garuda
Berceloteh tentang masa akan datang
Kau belum merasakan pahit, Aku sudah
Kau baru merangkat, Aku telah berlari
Kau belum melihat bukti,Aku sudah
Jadi layakkah kau dijadikan pemimpin yang dagung-agungkan
Belajarlah untuk mengeja, Sebelum memaknai
Jangan-jangan kau hanya pujangga yang ditinggal cinta
Kau tak dapat menggambar simbol
yang gelisah berharap untuk di maknai
Bagaimana kau bisa menjadi Nabi yang dipuja ummat
Sedang huruf saja kau tak bisa mengejanya
Cukup...
Masih ada waktu yang setia menemani prosesmu
Hari ini tidak,tapi mungkin besok,sebentar atau sejam,semenit,bahkan sedetik kemudian
semua bisa saja berubah.
Jangan khawatir,asal kau tak setia menjadi sastrawan gadungan.
26 Desember 2012
@ruang inspirasi pojok kampus, bersama nyamuk,dan kipas angin tua.
Kau seperti Suharto berpidato di atas mimbar dengan simbol garuda
Berceloteh tentang masa akan datang
Kau belum merasakan pahit, Aku sudah
Kau baru merangkat, Aku telah berlari
Kau belum melihat bukti,Aku sudah
Jadi layakkah kau dijadikan pemimpin yang dagung-agungkan
Belajarlah untuk mengeja, Sebelum memaknai
Jangan-jangan kau hanya pujangga yang ditinggal cinta
Kau tak dapat menggambar simbol
yang gelisah berharap untuk di maknai
Bagaimana kau bisa menjadi Nabi yang dipuja ummat
Sedang huruf saja kau tak bisa mengejanya
Cukup...
Masih ada waktu yang setia menemani prosesmu
Hari ini tidak,tapi mungkin besok,sebentar atau sejam,semenit,bahkan sedetik kemudian
semua bisa saja berubah.
Jangan khawatir,asal kau tak setia menjadi sastrawan gadungan.
26 Desember 2012
@ruang inspirasi pojok kampus, bersama nyamuk,dan kipas angin tua.
1 komentar:
asek
Posting Komentar