Siapa Wanita Berjilbab Biru Itu??? Part I



Duduk di depan perpustakaan ditemani terik matahari yang begitu menyengat, ini bukan karena aku suka berjemur, tapi memang kampus ini yang jarang tempat berteduhnya. dan maklum belum begitu tau lokasi-lokasi sejuk di kampus ini. inilah tempat favorit untuk menunggu saat itu. disamping kiri kananku terlihat orang-orang yang sama denganku. berpenampilan norak,lugu, dan masih membawa kebiasaan di desa. tidak ada sama sekali orang yang saya kenal saat itu. maklumlah mahasiswa baru, yang rajin-rajinnya datang ke kampus menunggu perkuliahan dimulai. sudah seminggu saya melakukan aktifitas yang sama,di lokasi yang sama juga. tidak ada yang begitu istimewa, rasa bosan dan kondisi monoton yang selalu ku hadapi dari senin sampai sabtu. hari itu kalau tidak salah hari rabu, saya memulai aktifitas yang sama, ketika turun dari pete-pete dan di sambut oleh gerbang besar yang menjulang tinggi dan diatasnya tertulis Universitas Muhammadiyah Makassar. saya melangkah masuk dengan pakaian terbaik yang saya miliki. saya mencari tempat biasa yang menjadi tempat favorit mahasiswa baru. entah mengapa saat itu tak ada lagi ruang untuk saya duduk, yah.. maumi di apa!!! dengan terpaksa saya mencari lokasi baru yang enak untuk mengistirahatkan organ-organ tubuhku yang sejak tadi keliling mencari tempat yang sepi dan strategis. setelah lama mencari ternyata masjid kampuslah tempat paling tenang dan teduh. dengan menggendong tas ala mahasiswa saya beranjak ke masjid kampus, duduk di teras masjid di bawa pohon ketapang samping kanan masjid yang bersebelahan dengan tempat whudu wanita. sejenak bersandar pada dinding masjid, angin sepoi senja itu membawa aku dan kelelahan yang turut menggodaku untuk terlelap ke alam surgawi sesaat.
aku tertidur entah berapa lama, aku tersentak bangun ketika ada suara wanita yang sedikit ragu menyapaku. cowo.. cowo... sapa wanita itu.
sekejap aku terbangun dari mimpi yang telah membawaku jauh di persimpangan jalan.
masih dengan keadaan setengah sadar aku mencoba duduk dengan sempurna sambil membereskan wajah kusamku. wanita itu tersenyum, tapi aku tidak membalasnya konsentrasi dengan apa yang aku lakukan. "sudah adzan... sebentar lagi di sini dilewati banyak wanita yang akan berwudhu. sebaiknya jangan tidur disini." ucapnya lembut tetap dengan senyumnya. wanita itu bergegas masuk kedalam masjid tak lupa mendoakanku dengan ucapan salam yang seperti dilakukan Nabi Muhammad.SAW kepada sahabat dan umatnya. Aku baru sadar kalau langit telah gelap dan hormonisasi suara janggrik yang begitu jelas terdengar ditambah lagi suara bising dari dalam masjid yang sampai saat ini saya belum tau arti dari kalimat bahasa arab itu. setelah membereskan semuanya, aku beranjak pergi mencari tempat persembunyian, karena jujur saya tak pernah melakukan shalat, sejak smp kewajiban tersebut tak pernah saya jalan. cara mengambil air whudupun saya lupa bagaimana melakukannya.
saya tak mengerti mengapa saya bisa seperti ini padahal kedua orang tua saya berasal dari keluarga yang kental dengan dunia keagamaan, dan bahkan kakak saya yang merupakan saudara tunggal saya, kini menjadi ustad dan melanjutkan studinya di kairo mesir.
Sedang saya sangat berbanding terbalik dengan si Awan nama kakak laki-lakiku. Saya lebih suka dengan kebebasan. Saya sangat akrap dengan pukulan Ayah saya. hampir setiap hari saya mendapatkannya di waktu sekolah dulu. wajar saja,saya tak pernah pulang tepat di waktu sekolah, pasti selalu malam baru saya sampai kerumah, kesekolahpun hanya masuk di gerbang. jarang sekali saya merasakan duduk didalam kelas,memegang alat tulis dan mencatat semua yang disampaikan guru. Bukan malas,tapi saya bosan dengan aktifitas yang monoton, kalau tidak mencatat, disuruh buat tugas. tidak ada yang menarik. Seandainya pola pengajaran di Indonesia bisa disamakan dengan pola pengajaran yang ada di Benua Amerika dan Eropa. Pola seperti itu yang saya idam-idamkan.
Saat itu langit semakin gelap,saya berinisiatif untuk pulang ke rumah. di kamar kosanku tempat paling favoritku,disitu saya bebas melakukan apa saja yang saya inginkan.
Didepan kampus saya berdiri menunggu mobil yang menuju rumah kosku.
Tidak lama kemudian salah satu mobil menghampiriku, 
" Malangkeri bos?" bertanya kepada sopir mobil itu.
"Iya bos" sopir mobil menjawab dan menyuruh segera naik.
Didalam mobil kami hanya bertiga, sopir mobil,dan kakek tua dengan kardigen coklatnya duduk tepat didepanku.
Selama perjalanan seperti biasa kami diiringi dengan musik dandut kesukaan sopir pete-pete. Ini membuktikan perkataan Raja Dandut bang H. Roma Irama bahwa dandut itu bermasyakat. Cocok juga tuh.
Disaat lirik-lirik lagu itu membawaku,aku teringat dengan wajah seorang wanita yang tadi membangunkanku disaat saya tertidur di samping mesjid.
Wajahnya sangat bersih,kulitnx sawo matang,itu yang membuatnya begitu manis. Dengan jilbab langsung berwarna biru muda bergaris putih yang menutupi dada dan dihiasi bunga2 di bagian kanan kepalanx,dia begitu anggun terlihat. dan suaranya yang begitu merdu menjelaskan bahwa dia adalah seorang yang pintar bernyanyi.
Sungguh 5 menit tadi sangat membuatku terpanah, dan pasti dia wanita yang rajin beribadah, karena jarang tuh ada wanita yang sempatkan untuk shalat di masjid disaat-saat sibuk melakukan aktifitas perkuliahan.
Dia sempurna.

Bersambung...!!!

Penulis : Cikeas Group ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Siapa Wanita Berjilbab Biru Itu??? Part I ini dipublish oleh Cikeas Group pada hari Senin, 14 Januari 2013. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Siapa Wanita Berjilbab Biru Itu??? Part I
 

0 komentar: