Midnight Holic berjumpa lagi,setelah sekian lama tidak berjumpa.
Malam ini ku coba membuka lagi buku hari-hariku.
02 Februari 2013
Setelah seminggu dia terbaring sakit, akhirnya tadi saya bisa kembali menikmati aroma tubuhnya. Dia sedikit pucat,mungkin karena belum begitu pulih dari sakitnya.
Di samping Gudang kami berdua duduk bernostalgia tentang waktu yang terlewati.
Hari ini dia berniat menjadi bagian dari Keluarga kecilku.
Saya berharap ini akan menjadi awal keseriusan itu.
Desah angin sangat terasa membawa aroma itu.
Susah untuk menghilangkan gores luka kemarin
semoga kehadirannya bukan sebagai obat yang hanya dibutuhkan saat terluka.
Hahaha... Azan berkumandang lagi.
Jam disudut Komputer jingjing ini menunjukan pukul 04.41 subuh.
Saat ini jarak kita ratusan kilo meter.
Kau pulang ke kampung halaman.
Satu hal yang terlupa saat kita berpisah tadi.
Kau lupa mengecup telapak tanganku.
tidak seperti biasanya.
Rindu ini semakin menggangguku,padahal,
sesaat tadi suaramu masih terdengar dari balik telefon.
Cinta...?
Yah cinta ini semakin membengkak.
Seperti gumpalan gandum menu sarapanmu.
Tepat didepan mataku terpampang Rencana hidup,yang satupun belum tercapai.
Hari ini aku gagal lagi.
Apa aku ditakdirkan untuk gagal??
Tidak... coba kau dengar lirik ini.
Ini bukan akhir,dan ini juga bukan awal.
Coba kau bercermin dan lihat dirimu.
Dialah sosok yang seharusnya bertanggung jawab dari kegagalan ini.
Kau tidak perlu menyalakan siapa-siapa Ae Noe Raee...
Dunia Ada ditanganmu.
Sekarang saatnya untuk kau genggam semua Cita yang telah terencanakan.
Keep Spirit... :)
Malam ini ku coba membuka lagi buku hari-hariku.
02 Februari 2013
Setelah seminggu dia terbaring sakit, akhirnya tadi saya bisa kembali menikmati aroma tubuhnya. Dia sedikit pucat,mungkin karena belum begitu pulih dari sakitnya.
Di samping Gudang kami berdua duduk bernostalgia tentang waktu yang terlewati.
Hari ini dia berniat menjadi bagian dari Keluarga kecilku.
Saya berharap ini akan menjadi awal keseriusan itu.
Desah angin sangat terasa membawa aroma itu.
Susah untuk menghilangkan gores luka kemarin
semoga kehadirannya bukan sebagai obat yang hanya dibutuhkan saat terluka.
Hahaha... Azan berkumandang lagi.
Jam disudut Komputer jingjing ini menunjukan pukul 04.41 subuh.
Saat ini jarak kita ratusan kilo meter.
Kau pulang ke kampung halaman.
Satu hal yang terlupa saat kita berpisah tadi.
Kau lupa mengecup telapak tanganku.
tidak seperti biasanya.
Rindu ini semakin menggangguku,padahal,
sesaat tadi suaramu masih terdengar dari balik telefon.
Cinta...?
Yah cinta ini semakin membengkak.
Seperti gumpalan gandum menu sarapanmu.
Tepat didepan mataku terpampang Rencana hidup,yang satupun belum tercapai.
Hari ini aku gagal lagi.
Apa aku ditakdirkan untuk gagal??
Tidak... coba kau dengar lirik ini.
Ini bukan akhir,dan ini juga bukan awal.
Coba kau bercermin dan lihat dirimu.
Dialah sosok yang seharusnya bertanggung jawab dari kegagalan ini.
Kau tidak perlu menyalakan siapa-siapa Ae Noe Raee...
Dunia Ada ditanganmu.
Sekarang saatnya untuk kau genggam semua Cita yang telah terencanakan.
Keep Spirit... :)
0 komentar:
Posting Komentar